Kisah Rambut Pendek Pixie

Dalam sebuah film, Joan of Arch tampil mempesona dengan rambut pendeknya. Meskipun demikian, Joan of arch merupakan manifestasi dari wanita yang mendobrak tradisi kemapanan wanita saat itu, terutama di Prancis. Joan of Arch merupakan seorang wanita yang mampu tampil sebagai panglima perang saat Prancis berhasil merebut salah satu kota sucinya dari tangan Inggris. 

Saat itu di Prancis tidak ada seorang pun yang mampu menjadi seorang panglima, terutama dalam perang yang sangat penting, perang antara Prancis dan Inggris. Dengan alasan berambut pendek itulah, tirani agama saat itu menghukum Joan of Arch dengan cara dibakar. Hal itu karena Joan of Arch telah mendobrak tradisi kewanitaan dengan tampil layaknya pria, dengan model rambut pendek wanita.

Beabad-abad setelah, tepatnya tahun 1950-an, muncul film Hollywood yang menceritakan kisah Joan of Arch ini. Film tersebut mendapat banyak tanggapan positif dari masyarakat seantero dunia, terutama berhubungan dengan gaya rambut pendek yang menjadi tampilan Joan of Arch. Inilah waktu mulai berkembangnya rambut pendek pixie yang beberapa tahun belakangan ini menjadi salah satu tren yang paling menjamur di seantero dunia. 

Rambut yang memiliki ciri khas dipotong pendek dan poni panjang disisir ke samping ini, merupakan rambut yang paling banyak digemari sekaligus digunakan oleh wanita seantero dunia. Kita tentu mengenal Natalie Portman, Emma Watson, Victoria Beckham, Anne Hathaway bahkan Chelsea Islan, semuanya itu tampil percaya diri dan cantik dengan menggunakan rambut pendek pixie dan menjadi ciri khasnya.

Rambut pendek yang mulai dikenal lewat cerita Joan of Arch ini bermanifestasi dalam dunia fashion kekinian dengan nama model rambut Pixie. Model rambut pendek wanita ini sanggup mewakili makna cantik dan harapan dari wanita kekinian, diantaranya: cantik, seksi, simpel, easy going, ceria, bisa dalam berbagai kondisi dan lain sebagainya. Makna rambut pixie yang tadinya dianggap durhaka oleh tirani agama, mampu berevolusi sebagai salah satu bentuk atau cara wanita menampilkan keinginan sekaligus harapannya.